Minggu, 28 Desember 2014

Resensi Novel Anak Lumbung Padi Negeri Candi dan Buku I am Doctorpreneur











RESENSI
Judul : Lumbung Padi Negeri Candi
Penulis : Evi Z. Indriani
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Tiga Ananda, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Tanggal terbit : Oktober 2013
Jumlah halaman : 64 halaman
Jenis : Fiksi Anak 

Ketika Edinta disuruh membawa barang ke gudang, Ia menemukan mainan kuda lumping dan kasuomer ( mahkota berbulu seperti kemoceng ). Namun yang mengejutkan ternyata dua benda itu bisa bersuara dan tiba-tiba hidup.
“Ayo ikut kami ke negeri Candi,” seru kuda lumping. Edinta kaget, belum sempat bertanya dirinya dibawa terbang oleh si Japang ( Jaran Kepang, nama kuda lumping ). Sedangkan kasuomer sudah terpasang di kepalanya. Jika Edinta memakai kasuomer, maka dirinya menjadi tidak terlihat.
Japang dan Omer memang berasal dari negeri Candi. Mereka bertugas menjaga negeri Candi. Mereka membawa Edinta karena negeri Candi sedang mengalami gangguan. Di negeri candi, Edinta bertemu dengan Tikrak, gadis misterius yang suka berjingkrak-jingkrak. Namun, sepertinya Japang dan Omer ( nama kasuomer ) tidak suka dengan Tikrak. Kata mereka Tikrak adalah gadis yang jahat dan licik. Tikraklah yang membuat masalah di negeri Candi. Edinta tidak percaya. Namun, Edinta akhirnya percaya setelah pada suatu hari ia melihat Tikrak berubah menjadi tikus raksasa.
Apakah Edinta akan bisa memecahkan masalah yang terjadi di negeri Candi? Cerita selengkapnya bisa di baca di buku Novel anak Lumbung Padi Negeri Candi.

Fitri Kurniasari 










RESENSI 
Judul : I am Doctorpreneur
Penulis : dr. Yusuf Alam Romadhon, M Kes
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Metagraf, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Tanggal terbit : Juli 2013
Jumlah halaman : 136 halaman
Jenis : Bisnis / Inspirasi

Pada era modern ini, di mana perkembangan masyarakat semakin komplek, para dokter juga dituntut untuk kompeten di bidangnya. Tidak hanya itu, dokter juga dituntut piawai di bidang lain, terutama yang berhubungan dengan pengembangan pribadi dan kewirausahaan. Namun tentu saja dengan tetap memprioritaskan untuk meringankan penderitaan sesama / pasien sebagai seorang dokter.
Buku ini mengupas  tentang banyak hal kewirausahaan yang bisa dijalankan oleh dokter berdasarkan pengalaman para dokter yang sudah terjun didalamnya. Selain itu juga digambarkan upaya meningkatkan kesejahteraan seorang dokter yang bisa dilakukan seiring pengembangan profesionalitasnya.
Buku ini juga membuka mata para dokter yang nyaman di zonanya untuk bangkit menjadi seorang doctorpreneur. Namun tentu saja itu tergantung pada minat dokter itu sendiri. Doctorpreneur merupakan alternatif untuk menggali sumber finansial yang lain. Buku ini tidak hanya untuk para dokter, namun masyarakat umum juga bisa membacanya karena pengalaman berwirausaha para dokter juga bisa menambah wawasan. Bukankah kerjasama bisa dilakukan beberapa orang dengan berbagai keahlian atau profesi?


Fitri Kurniasari







Tidak ada komentar:

Posting Komentar