Kemilau dunia memang sangatlah menawan hati. Ketika hati sedang berbunga-bunga serasa "aku ingin hidup seribu tahun lagi. Mendengar sahabat, kerabat, ataupun tetangga meninggal sesaat hati berbisik, mati? akankah aku esok seperti itu? terbujur kaku dan akhirnya dikubur? Jika ditanya, "Siapkah jika kematian menjemputmu nanti 2 jam lagi?" tentu spontan lidah itu berkata, "ah jangan, Aku belum siap, aku tahu setiap orang ataupun yang bernyawa pasti akan mati....tapi jangan saat ini!
Kenapa? mungkin secara tidak sadar sebenarnya diri kita mengakui bahwa selama ini sebenarnya kuantitas ataupun kualitas ibadah ataupun amalan kita masih belum bagus dan banyaaak. Nah lo? Sebenarnya kita sadar loh!
Lalu? kenapa kita kadang sering terlena dan terlalu sibuk dengan urusan dunia yang banyak sekali menjejali pikiran ataupun aktivitas sehari-hari seperti:
- aku harus kaya agar tidak malu, maka ketika rejeki tidak sesuai harapan, galaulah diri kita yang seharusnya kita bersyukur dan berusaha lebih giat lagi.
- ketika rejeki lancar maka sibuklah kita dengan usaha/bisnis karena dalam pikiran sayang kalau dilewatkan maka keuntungan akan berkurang sehingga jadwal sholat sunat, puasa sunatpun akhirnya dikurangi seiring kesibukan yang semakin menggunung. Sebenarnya boleh, namun hendaknya tetap bisa memanage waktu agar ibadah tetap bahkan semakin rajin
-sibuk dengan kegalauan karena pikiran hanya seorang ibu rumah tangga, ga bekerja, malu, sehingga pikiran tidak konsen membina urusan rumah tangga.
- menyesali kondisi fisik yang tidak cantik, gagah, ataupun pintar
- dan lain-lain peristiwa ataupun pikiran yang memenuhi pikiran kita
Ya, seharusnya kita menyikapinya dengan terus menimba ilmu agama kita agar semua bisa teratasi dan menjadikan diri ini memiliki tingkat keimanan yang semakin tinggi. Why not?
Sebenarnya saya sendiri masih jauh dari kesiapan untuk menghadapi kematian, namun dengan menulis tema tentang kematian paling tidak bisa mengingatkan diri sendiri ataupun orang lain agar tidak terlena dengan kehidupan dunia. Sehingga diri ini akan terus berusaha memperbaiki diri. Duh! memang diri itu harus selalu DIINGATKAN!
Kita sadar ketika mati, semua harta, titel, dan jabatan tidaklah berguna, seolah ikut terkubur bersama jasad ini.
So? Ayo kita bergegas menyiapkan bekal untuk bertemu dengan KEMATIAN. Sebagai muslim seharusnya kita merenungi beberapa hal :
1. Hidupmu sebelum matimu
2. Waktu luangmu sebelum sibukmu
3. Sehatmu sebelum sakitmu
4. Mudamu sebelum tuamu
Teringat lirik lagu religius Opick yang kalau saya mendengarnya selalu menggetarkan hati :
JIKA WAKTU TELAH TERHENTI YANG TINGGAL HANYALAH AMAL KITA
Ya, ketika waktu diri ini di dunia ini telah berhenti maka tiadalah nafas, tak bisa bergerak, kaku karena ruh telah Allah ambil lewat malaikat pencabut nyawa pada jam, menit, detik yang tak ada seorangpun bisa lari darinya dan yang tinggal memang hanyalah AMAL.
Sebelum terlambat mari berbenah diri, karena kita tidak tahu kapan malaikat maut menjemput kita.
Akankah kita siap jika 30 menit lagi Ia menjemput? Allahu Akbar! Semoga kita semua bisa khusnul khotimah ya...Aamiin.
ada tambahan lagi ......ingatlah masa kayamu sebelum tiba masa miskinmu.
BalasHapusbetul sekaliiii
BalasHapus