SEJENAK HENING YANG DAHSYAT
Judul buku : Sejenak
Hening
Jalanilah
Hidup Setiap Hari dengan Sabar, Sederhana dan Bahagia
Penulis : Adjie Silarus
***
Membaca teaser “Sejenak Hening” Adjie Silarus
membuat aku bagaikan menguak tabir demi tabir tentang rahasia hidup bahagia.
Rasanya aku tidak ingin segera beranjak sebelum aku menuntaskan membacanya.
Tulisan demi tulisan seperti membaca gambaran diri dalam menjalani hidup,
mungkin juga bagi kebanyakan orang yang ingin sadar akan hakekat hidup ini. Aku
terhenyak dan merasa bersalah sekali bahwa aku tidak menyadari betapa butuhnya
manusia untuk mau meluangkan waktunya untuk diam sejenak dan menyadari akan
diri kita sendiri saat ini, saat diam. Seperti yang dikatakan Adjie bahwa,
“Bersejenak
dalam hening mengantarkan kita kepada ketaktergesa-gesaan untuk menyikapi hari demi
hari dengan ambisi yang menggalaukan, dan kenangan masa lalu yang mencekam langkah
untuk menggamit banyak kebaikan di masa depan. Hingga diri terlupa bahwa hari
ini tercipta untuk dimaksimalisasi indahnya.
Berheninglah
sejenak. Bersejenaklah dalam hening. Akan banyak makna dan keindahan dalam hidup
yang kita dapatkan.”
Gaya bahasa
penulis yang santai dan menuliskan apa yang ada di kepala tanpa bab dengan
kisah-kisah yang pernah dia alami membuat pembaca seolah merasakan apa yang
terjadi saat itu. Layaknya menulis buku harian yang merekam berbagai kejadian.
Uniknya, di setiap akhir kisah selalu diberi catatan hikmah yang luar
biasa. Seperti kisah “Lidah Kucing” yang
mengandung hikmah agar kita menikmati aktivitas saat itu seperti makan kue
kesukaan kita tanpa memikirkan apapun selain kue lidah kucing. Hasilnya, kita
akan sangat menikmati rasa kue itu. Artinya
saat di mana kita hanya menikmati saat itu saja, dipenuhi dengan suka cita dan
rasa bahagia. Jika memperhatikan dengan penuh kesadaran, kita akan merasakan.
Yang paling
berkesan bagi saya adalah kisah Mengistirahatkan Pikiran
“Pernahkah
mengalami yang seperti ini: sedang memikirkan sesuatu hal, eh ternyata banyak
hal
lain sudah antre
untuk dipikirkan dan seolah-olah tidak mau menunggu?
Kebanyakan dari
kita merasakan hal seperti itu. Satu hal belum selesai, sudah berganti dengan
lainnya. Seolah
tidak ada kendali dari dalam diri kita. Hal-hal yang kita pikirkan begitu
banyak
dan cepat. Ini
membuat lelah dan mempengaruhi kondisi fisik.
Di sinilah
perlunya berlatih menyadari napas. Pikiran kita akan menjadi pelan dan kita
dapat
mengistirahatkan
diri kita. Menyadari napas membantu kita supaya tenang, santai dan damai.
Menyadari napas
membantu kita supaya tidak terlalu banyak berpikir dan memberhentikan
kegelisahan akan
kesedihan masa lalu dan kekhawatiran masa depan.
Menyadari napas
membuat kita mampu untuk bersentuhan langsung dengan kehidupan,
kehidupan saat
ini yang begitu indah tapi sayang sekali masih banyak orang yang belum bisa merasakannya.
Ini pun juga membantu menyembuhkan kegalauan.”
Adjie memang
jebolan Fakultas Psikologi yang piawai mengelola emosi untuk menjadi energi
positif dan memberi hasil kebahagiaan. Memang benar, ternyata bahagia itu
sangat dekat dengan diri kita sendiri asal tahu caranya. Tidak perlu uang yang
banyak ataupun kendaraan untuk meraihnya. Buku Sejenak Hening bisa membantu
kita untuk menemukan bahagia itu dan dapat menikmati setiap momen dalam hidup
kita.